Berita Sepakbola

Kandang yang bagus. Mungkin dua kata ini bisa menjadi gambaran singkat tentang apa yang terjadi pada AC Milan musim ini. Ya, raksasa Italia itu harus siap terjerembab di kompetisi Liga Champions.

Di laga ke-4 Liga Champions 2021/2022, AC Milan harus sepakat berbagi angka dengan tim tamu, FC Porto. Sebagai hasil dari tekel yang salah waktu, Luis Diaz dari Rossoneri menghabiskan beberapa waktu di rumput, menggeliat kesakitan sebelum dia bisa bangkit dan melanjutkan permainan. Jadwal Bola

Pasukan Stefano Pioli membutuhkan bantuan dari bek FC Porto Chancel Mbemba untuk menyamakan kedudukan. Gol kandang bek Kongo berusia 27 tahun itu membuat Milanisti senang, setidaknya tim kesayangannya tidak kalah.

Namun pada akhirnya, hilangnya dua poin membuatnya tidak nyaman. Situasinya berbeda dengan di sektor domestik. AC Milan kini menempati posisi kedua Liga Italia 2021/2022, setelah Napoli.

Padahal, AC Milan dan Napoli identik dengan 31 gol. Namun, AC Milan kalah dalam hal selisih produktivitas target. Gambaran nyata pesona AC Milan di Liga Italia tidak sebanding dengan performa mereka di Liga Champions.

Di Liga Italia, AC Milan gemar membobol gawang lawan yang sudah mencetak 25 gol dalam 11 pertandingan. Ini berarti dia rata-rata mencetak 2,27 gol per panen. Juga, dengan integrasi, ini hanya mewakili masing-masing 0,9 gol.

Situasi ini sangat “sederhana” dengan apa yang terjadi di kancah Liga Champions. AC Milan kebobolan 7 gol dalam empat pertandingan, atau 1,75. sesuai dengan. Kemudian kasus terus berlanjut dengan gol yang dicetak, juga karena mereka hanya dapat mengumpulkan satu gol masing-masing. sesuai dengan. Pemain Bola

Alhasil, situasi AC Milan kini sangat berpeluang tidak lolos ke perempat final Liga Champions 2021/2022. Tim sekota Inter Milan berada di dasar klasemen Grup B dengan koleksi satu poin.

Hasil melawan FC Porto juga menegaskan bahwa AC Milan hanya meraih satu kemenangan dalam 11 pertandingan terakhir mereka di Liga Champions. Rinciannya empat kali seri dan enam kali kalah.

Pioli mengakui itu masalah dengan gaya permainan timnya. “Kami membutuhkan lebih banyak penguasaan bola,” katanya. Bomber Olivier Giroud melihat sisi lain, yakni tim AC Milan yang kurang berpengalaman.

“Kami adalah tim muda, meskipun itu bukan alasan. Bagi saya, pengalaman selalu sangat penting di tahap sedekat Liga Champions,” kata Giroud. Pernyataan keduanya seolah mewakili AC Milan harus bekerja keras di dua laga terakhir penyisihan grup.

Jika ingin lolos, mereka harus meraih dua kemenangan melawan Atletico Madrid dan Liverpool. Tantangan terbesar adalah kunjungan ke markas Atletico Madrid (24/11/2021). Bukan tugas yang mudah karena tuan rumah juga butuh kemenangan untuk menyusul Liverpool ke perempat final.

Liverpool sudah memastikan diri dengan mengamankan satu tempat di babak 16 besar. Satu hal yang pasti, AC Milan membutuhkan kemurahan hati Liverpool di laga terakhir Grup B.

Hal ini bisa terjadi jika AC Milan bisa melakukan tugasnya dengan sempurna di markas Atletico Madrid. Sementara itu, Liverpool bisa mengalahkan FC Porto.

Jika skenario ini terjadi, pertandingan terakhir akan menjadi sangat penting dan AC Milan harus mengalahkan Liverpool. Status The Reds yang dipastikan lolos membuat AC Milan berharap agar Liverpool “menyerah” bisa menjadi kenyataan. Prediksi Bola